Entri Populer

Minggu, 18 November 2012

Merdeka to Palestine...


| SURAT TERBUKA UNTUK BANGSA INDONESIA DARI GAZA |

Mungkin surat ini sudah menyebar cukup lama untuk rakyat Indonesia, namun tidak sedikit pula yang belum membaca dan meresapi isinya, Bagi yang sudah membaca silahkan dibaca lagi dan dibagikan, jika yang belum silahkan membaca nya..


♥ Bismillaahir Rahmaanir Rahiim ♥

Untuk saudaraku di Indonesia, ..Saya tidak tahu, mengapa saya harus menulis dan mengirim surat ini untuk kalian di Indonesia .. Namun, jika kalian tetap bertanya kepadaku, kenapa?? Mungkin satu-satunya jawaban yang saya miliki Adalah karena Negeri kalian berpenduduk muslim Terbanyak di punggung bumi ini .. bukan
kah demikian wahai saudaraku???

Disaat saya menunaikan ibadah haji beberapa tahun silam, ketika pulang dari melempar jumrah, saya sempat berkenalan dengan salah seorang aktivis da’wah dari Jama’ah haji asal Indonesia, dia mengatakan kepadaku, setiap tahun musim haji ada sekitar 205 ribu jama’ah haji berasal dari Indonesia datang ke Baitullah ini?!!!?.

Wah,,,,sungguh jumlah angka yang sangat fantastis & membuat saya berdecak kagum, Lalu saya mengatakan kepadanya, saudaraku ..jika jumlah jama’ah Haji asal GAZA sejak tahun 1987 Sampai sekarang di gabung .. itu belum bisa menyamai jumlah jama’ah haji Dari negeri kalian dalam satu musim haji saja ...

Padahal jarak tempat kami ke Baitullah lebih dekat di banding kalian yah? Wah?.wah?pasti uang kalian sangat banyak yah, apalagi menurut sahabatku itu ada 5 % dari rombongan tersebut yang menunaikan ibadah haji untuk yang kedua kalinya ..? .. Subhanallah.

Wahai saudaraku di Indonesia, ..

Pernah saya berkhayal dalam hati, kenapa saya & kami yang ada di GAZA ini, tidak dilahirkan di negeri kalian saja. Wah? pasti sangat indah dan mengagumkan yah. Negeri kalian aman, kaya dan subur, setidaknya itu yang saya ketahui tentang negeri kalian..

Pasti para ibu-ibu disana amat mudah Menyusui bayi-bayinya, susu formula bayi pasti dengan mudah kalian dapatkan di toko-toko & para wanita hamil kalian mungkin dengan mudah bersalin di rumah sakit yang mereka inginkan.

Ini yang membuatku iri kepadamu saudaraku Tidak seperti di negeri kami ini, saudaraku, anak-anak bayi kami lahir di tenda-tenda pengungsian. Bahkan tidak jarang tentara Israel menahan mobil ambulance yang akan mengantarkan istri kami Melahirkan di rumah sakit yang lebih lengkap alatnya di daerah Rafah, Sehingga istri-istri kami terpaksa melahirkan diatas mobil ... yah diatas mobil saudaraku!!

Susu formula bayi adalah barang yang langka di GAZA sejak kami di blokade 2 tahun lalu, Namun isteri kami tetap menyusui bayi-bayinya dan menyapihnya hingga dua tahun lamanya Walau, terkadang untuk memperlancar ASI mereka, isteri kami rela minum air rendaman gandum. Namun .., mengapa di negeri kalian, katanya tidak sedikit kasus pembuangan bayi yang tidak jelas siapa ayah & ibunya, terkadang ditemukan mati di parit-parit, di selokan-selokan dan di tempat sampah ...itu yang kami dapat dari informasi televisi.

Dan yang membuat saya terkejut dan merinding,,, ,, ternyata negeri kalian adalah negeri yang tertinggi kasus Abortusnya untuk wilayah ASIA ... Astaghfirullah. Ada apa dengan kalian ..???

Apakah karena di negeri kalian tidak ada konflik bersenjata seperti kami disini, sehingga orang bisa melakukan hal hina tersebut ..?!! !, sepertinya kalian belum menghargai arti sebuah nyawa bagi kami di sini. Memang hampir setiap hari di GAZA sejak penyerangan Israel, kami menyaksikan bayi-bayi kami mati, Namun, bukanlah diselokan-selokan .. atau got-got apalagi ditempat sampah? saudaraku! !!, Mereka mati syahid .. saudaraku! mati syahid karena serangan roket tentara Israel !!!

Kami temukan mereka tak bernyawa lagi dipangkuan ibunya, di bawah puing-puing bangunan rumah kami yang hancur oleh serangan roket tentara Zionis Israel ...

Saudaraku .., bagi kami nilai seorang bayi adalah Aset perjuangan perlawanan kami terhadap penjajah Yahudi. Mereka adalah mata rantai yang akan menyambung perjuangan kami memerdekakan Negeri ini. Perlu kalian ketahui,,,sejak serangan Israel tanggal 27 desember (2009) kemarin, Saudara-saudara kami yang syahid sampai 1400 orang, 600 diantaranya adalah anak-anak kami Namun,,,,sejak penyerangan itu pula sampai hari ini, kami menyambut lahirnya 3000 bayi baru Dijalur Gaza, dan Subhanallah kebanyakan mereka adalah anak laki-laki dan banyak yang kembar ... Allahu Akbar!!!

Wahai saudaraku di Indonesia, ...

Negeri kalian subur dan makmur, tanaman apa saja yang kalian tanam akan tumbuh dan berbuah, Namun kenapa di negeri kalian masih ada bayi yang kekurangan gizi, menderita busung lapar, Apa karena kalian sulit mencari rezki disana ..? apa negeri kalian sedang di blokade juga ..?

Perlu kalian ketahui .. saudaraku, tidak ada satupun bayi di Gaza yang menderita kekurangan gizi apalagi sampai mati kelaparan .., walau sudah lama kami diblokade .. Kalian terlalu manja?!? Saya adalah pegawai Tata usaha di kantor pemerintahan Hamas Sudah 7 bulan ini, gaji bulanan belum saya terima, tapi Allah SWT yang akan mencukupkan rezki untuk kami.

Perlu kalian ketahui pula, bulan ini saja ada sekitar 300 pasang pemuda Baru saja melangsungkan pernikahan,, ,yah,,,mereka menikah di sela-sela serangan agresi Israel, Mereka mengucapkan akad nikah, diantara bunyi letupan bom dan peluru saudaraku. Dan Perdana menteri kami, yaitu ust Ismail Haniya memberikan santunan awal pernikahan Bagi semua keluarga baru tersebut.

Wahai Saudaraku di Indonesia, ..

Terkadang saya pun iri, seandainya saya bisa merasakan pengajian atau halaqoh pembinaan Di Negeri antum, seperti yang diceritakan teman saya tersebut.

Program pengajian kalian pasti bagus bukan, banyak kitab mungkin yang telah kalian baca, dan Buku-buku pasti kalian telah lahap .., kalian pun sangat bersemangat bukan, itu karena kalian punya waktu .. Kami tidak memiliki waktu yang banyak disini wahai saudaraku ... Satu jam .., yah satu jam itu adalah waktu yang dipatok untuk kami disini untuk halaqoh Setelah itu kami harus terjun langsung ke lapangan jihad, sesuai dengan tugas yang Telah diberikan kepada kami.

Kami di sini sangat menanti-nantikan hari halaqoh tersebut walau Cuma satu jam saudaraku ..,Tentu kalian lebih bersyukur, kalian lebih punya waktu untuk menegakkan rukun-rukun halaqoh, Seperti ta’aruf (saling mengenal), tafahum (saling memahami) dan takaful (saling menangung beban) di sana .. Hafalan antum pasti lebih banyak dari kami .. Semua pegawai dan pejuang Hamas di sini wajib menghapal surat al anfaal sebagai nyanyian perang kami, saya menghapal di sela-sela waktu istirahat perang, bagaimana Dengan kalian??

Akhir desember kemarin, saya menghadiri acara wisuda penamatan hafalan 30 juz anakku yang pertama, ia diantara 1000 anak yang tahun ini menghapal al qur?an, umurnya baru 10 tahun , Saya yakin anak-anak kalian jauh lebih cepat menghapal al quran ketimbang anak-anak kami disini, di Gaza tidak ada SDIT seperti di tempat kalian, yang menyebar seperti jamur sekarang.

Mereka belajar di antara puing-puing reruntuhan gedung yang hancur, yang tanahnya sudah Diratakan, diatasnya diberi beberapa helai daun pohon kurma .., yah di tempat itulah mereka belajar Saudaraku,, bunyi suara setoran hafalan al quran mereka bergemuruh diantara bunyi-bunyi senapan tentara Israel? Ayat-ayat Jihad paling cepat mereka hafal .., karena memang didepan mereka tafsirnya. Langsung Mereka rasakan.

Wahai Saudaraku di Indonesia, ..

Oh, iya, kami harus berterima kasih kepada kalian semua, melihat aksi solidaritas yang kalian perlihatkan kepada masyarakat dunia, kami menyaksikan demo-demo kalian disini. Subhanallah, .. kami sangat terhibur, karena kalian juga merasakan apa yang kami rasakan disini. Memang banyak masyarakat dunia yang menangisi kami di sini, termasuk kalian di Indonesia.

Namun,,,bukan tangisan kalian yang kami butuhkan saudaraku Biarlah butiran air matamu adalah catatan bukti nanti di akhirat yang dicatat Allah sebagai Bukti ukhuwah kalian kepada kami. Doa-doa kalian dan dana kalian telah kami rasakan manfaatnya.

Oh.., iya hari semakin larut, sebentar lagi adalah giliran saya Untuk menjaga kantor, tugasku untuk menunggu jika ada telepon dan fax yang masuk Insya Allah, nanti saya ingin sambung dengan surat yang lain lagi Salam untuk semua pejuang-pejuang islam di Indonesia.

( Gaza City ..1430 H )

Akhhuka….. Abdullah

Bagitulah isi surat tanpa harus mengubah isinya, Silakan baca dan resapi surat diatas, betapa miris dan terlukanya hati saat surat diatas diterima nurani kita, betapa terlukanya saudara kita disana. Tetap dukung mereka walau hanya Do’a ataupun dana yang bisa kita lakukan, Allahu Akbar ...

(♥ Subhallah & Semoga Bermanfaat ♥)
______________________________________________________
Jika menurut kalian, artikel ini bermanfaat.
Silakan di-share untuk teman Anda, sahabat Anda, keluarga Anda, atau bahkan orang yang tidak Anda kenal sekalipun.
semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Aamiin Ya rabbal 'alamiin |

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik .. —
-----------------------------
Adm: AkhadiEkaSubhana
----------------------------

Selasa, 15 Mei 2012

BERAGAMA YANG BENAR...PART 1

ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKAATUH

Sejenak kita berpikir akan kehidupan dunia yang kita tempati ini,siapakah yang menciptakan alam dunia ini?, kenapa kita hidup di dunia ini?,siapakah yang menciptakan kita di dunia ini?,mengapa  ada dan untuk apa dunia ini diciptakan?, apa tujuan kita dan dunia ini di ciptakan?.
Nah itu merupakan pertanyaaan2 yang hanya bisa di jawab oleh orang2 yang yakin akan ALLAH,hanya orang yang Beriman dan Berakal bisa menjawab semua itu,orang yang akalnya digunakan untuk berpikir tentang asal dirinya dan kembalinya kelak.
Itu merupakan kajian ilmiah tentang kejadian alam agar kita tahu siapa yang Maha Dahsyat dan Maha Besar di balik semua itu.Dia adalah ALLAH SWT ,yang tidak ada Tuhan selain DIA.Dialah yang menciptakan dunia in,Dialah yang menciptakan kita di dunia  ini,dan Kita diciptakan di dunia ini di perintahkan ALLAH SWT untuk Mengabdi dan Menyembah Kepada-Nya.

"Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia melainkan untuk Menyembah dan Beribadah Kepada-Ku"(QS.Adz-dzariat : 56 )

Itulah bunyi kalam ALLAH SWT di dalam Al-qur'an,

Rabu, 04 April 2012

HATI2 DENGAN ZINDIQ(MADRASAH ORIENTALIS ATAU YAHUDI GAYA BARU)

Zindiq [Madrasah Orientalis Atau Yahudi Gaya Baru] Mengalahkan Yahudi

Ini sebuah tulisan tentang sebuah gerakan orientalis nan berpakaian dgn pakaian Islam & dari nasab atau keturunan kaum Muslimin. Akan tetapi, hakekatnya ruh, badan, akal & pikiran mereka seperti Yahudi, atau mengambil istilah saya, Yahudi gaya baru. Mereka telah diasuh & disusui dgn baik oleh Yahudi di negeri-negeri nan dikuasai oleh Yahudi seperti Amerika & negeri kafir lainnya. Usai belajar, mereka pun pulang ke negeri masing-masing, seperti Mesir, Syiria, Sudan, Pakistan, Malaysia. Indonesia & lain-lain. Sekarang mereka menjadi guru di negeri mereka utk mendidik kaum Muslimin agar mereka menjadi Yahudi walaupun nama & pakaiannya tetap Islam. Mereka mendirikan & membuka madrasah–madrasah (pusat kajian) dgn kajian-kajian Islamnya dlm berbagai macam acara seperti diskusi atau seminar & lain-lain.
Mungkin ada pertanyaan, bukankah nan dimaksud dgn orientalis ialah orang-orang non-Muslim nan mempelajari Islam utk merusak Islam & mengajarkan kerusakan itu kepada kaum Muslimin ? Jawabannya, “Ya, Itu dulu. Sekarang, cara kerja mereka berbeda. Tokoh-tokoh orientalis zaman ini tak lagi terjun langsung, akan tetapi lewat perantara anak didik mereka nan terdiri dari manusia– manusia munafik nan ada di dlm Islam utk merusak Islam & kaum Muslimin dari dalam. Dengan Islam nan demikian menurut para bapak orientalis lebih mengenal & berhasil merusak aqidah, ibadah, mu'amalat & ahklak kaum muslimin tanpa dicurigai & disadari oleh sebagian kaum muslimin. Bahkan sebagian dari kaum pergerakan seperti Ikhwanul Muslimin dlm sebagian manhajnya sangat terpengaruh dgn ajaran ini, meskipun mereka selalu berteriak tentang bahaya Ghazwul fikr (perang intelektual) & pentingnya Fiqhul Waaqi' (fiqih realita) Hal ini disebabkan kebodohan & penyimpangan mereka terhadap manhaj nan haq, manhaj Salafush Shalih. Bagaimana mungkin mereka sanggup menerangi umat & mengalahkan Yahudi, padahal baru melangkahkan kaki saja, mereka telah terperangkap oleh tipu daya yahudi?. Tahu atau tak tahu. Kemudian, sebagian dari ajaran dari Yahudi mereka jadikan asas dlm manhaj mereka, nan mereka perjuangkan dgn sebenar–benarnya jihat kebatilan. Oleh karena itu, menurut pendapat saya bahwa orientalis pada hari ini nan bergentayangan di negeri–negeri Islam ialah mereka nan berpakaian dgn pakaian Islam, akan tetapi ruh, badannya & akal pikirnya Orientalis Tulen. Mereka inilah salah 1 kelompok nan dimaksud oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dgn predikat para da'i nan berada di pintu-pintu jahannam di dlm Hadits shahih. [Lihat Hadits riwayat al-Bukhari no. 3606, 3607 & 7084 & Muslim no. 1847]
POKOK-POKOK KESESATAN MEREKA
Kalau saudara bertanya lagi, “Apakah sebenarnya hakekat ajaran mereka, ushul & furu'nya?
Saya menjawab:
1. Mereka mengajarkan kepada kaum Muslimin wihdatul adyaan (kesatuan agama-agama), bahwa semua agama sama , sama baiknya, 1 tujuan kepada-Nya?
Anehnya mereka ajarkan keyakinan nan kufur ini hanya kepada kaum Muslimin saja, tak kepada penganut agama–agama nan selain Islam.
2. Mereka memasukkan keraguan (tasykik) ke dlm hati & pikiran kaum Muslimin akan kebenaran agama Islamnya.
3. Mereka masukan ajaran-ajaran di luar Islam ke dlm Islam agar diyakini & diamalkan oleh kaum Muslimin.
4. Mereka memberikan tafsiran–tafsiran terhadap Islam nan sesuai dgn tujuan mereka yaitu membatalkan syari'at.
5. Mereka memasukkan sesuatu nan batil (kebatilan) & hal-hal nan haram bahkan kekufuran & kesyirikan bersama sejumah bid'ah i'tiqadiyyah (keyakinan) & amaliyyah ke dlm persoalan khilafiyah atau masalah nan masih di perselisihkan oleh Ulama menyalahi kenyataannya. Tujuannya, agar kaum Muslimin nan awam atau jahil terhadap kaidah–kaidah agama akan mengira dgn persangkaan kebodohan, bahwa masalah tersebut nan dilemparkan & dimasukkan oleh kaum zindiq adalah masalah–masalah khilafiyyah? Bukan sebagai suatu masalah nan telah disepakati kebatilannya & keharamannya
6. Setelah selesai masalah di atas (poin No. 5), kemudian mereka pun memberikan kebebasan sebebas–bebasnya kepada kaum Muslimin utk menerjemahkan & menafsirkan Islam sesuai kehendak, tujuan & masudnya masing–masing dgn alasan toleransi dlm berbeda tafsiran. Inilah hakekat mempermainkan & mengolok –olok agama Allah Azza wa Jalla.
7. Setelah berhasil dlm masalah di atas (point no. 6), mereka mengatakan pada kaum Muslimin bahwa kebenaran bersifat nisbi (relatif), kita ini tak bisa mengatakan bahwa agama kita ini Islam nan haq sedangkan nan selainnya batil. Demikian juga kita ini tak boleh mengatakan bahwa selain dari agama kita ini Al Islam adalah kufur & syirik. Oleh karena itu, kebenaran bersifat nisbi (relatif), maka di dunia ini kita ini belum tahu agama siapa nan benar & nan salah. Bisa jadi agama kita ini nan benar & agama nan lain salah atau sebaliknya. kita ini tak tahu dgn pasti karena nisbinya kebenaran itu sebelum kita ini sampai pada pengadilan nan Maha Kuasa. Oleh karena itu, menurut pendapat kami (baca: para syaithan) bahwa semua agama itu sama benar & baiknya (poin no. 1). Tidak perlu kita ini mengatakan agama kami nan benar & agamamu nan salah. Dengan demikian kita ini dapat menyelesaikan perselisihan & peperangan antar umat beragama. Demikianlah seruan sesat mereka.
Maka katakanlah kepada mereka, “Wahai kaum zindiq, kalau kebenaran itu sifatnya nisbi, nan maknanya bahwa seseorang itu tak dapat memastikan sesuatu itu benar atau salah, maka berdasarkan kaidahmu wahai zindiq. bahwa para pembunuh, perampok, koruptor & pencuri & lain-ain tak bisa disalahkan, karena bisa jadi perbuatan mereka nan benar & kita ini nan salah atau sebaliknya. Bagaimana menurut pendapatmu wahai kaum zanaadiqoh?
Kalau engkau mengatakan perbuatan mereka itu salah karena telah membunuh & seterusnya, maka jadilah engkau sedungu–dungu manusia ketika engkau menyalahkan seorang pembunuh atau pencuri, tetapi engkau membenarkan agama– agama nan batil & kufur nan mengajarkan kesesatan nan maha besar kepada manusia, bukankah engkau tak menimbang kecuali dgn timbangan iblis
Saya perlu menjelaskan kepada para pembaca nan terhormat agar tak terjadi kesamaran atau saya menyembunyikan apa nan saya ketahui sejak 2 puluh tahun lebih nan lalu. Ketahuilah wahai saudara – saudaraku Salah 1 madrasah mereka di negeri kita ini ini yaitu kelompok Paramadina dgn ‘kitab suci'nya Fiqih Lintas Agama.
Telah terbit sebuah kitab dgn judul FIQIH LINTAS AGAMA (?) nan ditulis oleh salah 1 sekte dlm Islam nan sangat sesat & menyesatkan, yaitu kelompok Paramadina, nan diketuai Nurcholish Madjid (*1). Kitab di atas sangatlah sesat & menyesatkan kaum Muslimin, para penulisnya telah memenuhi kitabnya tersebut dgn berbagai macam kerusakan (*2). Di antara bahayanya:
Kesesatan & kerusakannya nan dapat saya simpulkan ialah:
1. Mengajak kepada Wihdatul adyaan (kesatuan agama –agama). Bahwa semua agama -apa saja– sama di sisi Allah Azza wa Jalla, semua diterima oleh Allah Azza wa Jalla, meskipun ajaranya & caranya berbeda.
2. Semua agama baik & mengajarkan kebaikan kepada umatnya masing-masing. Oleh karena itu, apabila umat manusia menjalankan agamanya dgn baik & benar -karena semua agama itu baik & benar- maka mereka akan mendapat pahala & masuk surga.
3. Orang nan kafir ialah orang nan tak menjalankan ajaran agamanya atau nan tak beragama atau nan menentang agama. Selama mereka mengamalkan ajaran agamanya, maka mereka tak dicap sebagai orang kafir. Orang Yahudi tak kafir selama mereka mengamalkan agamanya. Orang Nashara tak kafir selama mereka mengamalkan agamanya. Orang Majusi tak kafir selama mereka mengamalkan agamanya & begitulah seterusnya.
4. Dipenuhi dgn berbagai macam kebohongan–kebohongan besar dgn mengatasnamakan Allah Azza wa Jalla, Rasul-Nya , para nabi & rasul, Islam, al-Qur`an, Taurat & Injil & seterusnya.
5. Talbis mereka seperti talbisnya iblis dgn mencampuradukkan kebenaran & kebatilan.
6. Tipu muslihat & kelicikan mereka dlm menulis.
7. Menghilangkan amanah ilmiyyah.
8. Kejahilan mereka terhadap Dinul Islam nan sangat murakkab (berlipat-ganda), walaupun mereka berlagak alim sebagaimana kebiasaan orang-orang munafiqun.
9. Celaan & penghinaan mereka terhadap para Sahabat, Taabi'in & Taabi'ut taabi'in sebagai 3 generasi terbaik di dlm umat ini.
10. Mereka telah merubah makna ayat–ayat al-Qur'an sebagaimana nan pernah dilakukan guru besar mereka ketika mereka merubah Taurat & Inji
11. Celaan & penghinaan mereka kepada Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, seorang Sahabat besar.
12. Celaan & penghinaan mereka kepada Imam -Syafi'i rahimahullah.
13. Menyembunyikan ilmu
14. Memenggal kemudian merubah sabda Nabi nan mulia .
15. Mendahulukan akal dari wahyu aI-Qur'an & Sunnah.
16. Mereka bermanhaj dgn manhaj filsafat batiniyyah (kebatinan).
17. Mereka menterjemahkan & menafsirkan Islam sesuai dgn manhaj kaum zindiq.
18. Mereka menyamakan & mempertemukan Islam dgn agama-agama nan lain nan menjadi ciri-ciri khas kaum zindiq.
19. Mereka memuliakan & meninggikan agama - agama selain Islam persis seperti kebiasaan kaum munafikun.
Mereka menamakan buku mereka dgn nama nan rancu, “FIQIH LINTAS AGAMA(?)'' Nama nan tak pernah dipergunakan oleh para Ulama dlm menamakan kitab-kitab mereka. Sebuah nama nan menunjukkan isi & kesesatan para penulisnya. Antara judul & isinya sangat bertentangan. Mereka menamakannya Fiqih Lintas Agama, nan dimaksud adalah bertemunya agama-agama dlm 1 titik. Anehnya, mereka sodorkan ini kepada Islam & kaum Muslimin tak kepada nan lain. Kenapa ?
Jawabannya:
Pertama: Agama-agama nan lain tak mempunyai fiqih seperti fiqih Islam. Manakah fiqih mu'amalat agama-agama selain Islam ? Padahal kita ini tahu bagian mu'umalat sangat luas sekali nan mengatur hubungan antar manusia, baik nan seagama atau berbeda agama. Berbeda dgn agama Islam, bagian mu'amalat diatur dgn sangat sempurna. bahkan ayat nan terpanjang dlm al-Qur'ân berbicara tentang mu'amalat [al-Baqarah/2:282].
Lalu, apa maksud & tujuan dari penulisan buku Fiqih Lintas Agama, kalau kenyataannya agama-agama lain nan ingin disamakan dgn Islam tak memiliki fikih ?
Maka saya jawab. “Mengambil istilah fiqih maqaashid-nya sekte Paramadina, yaitu fiqih dgn melihat kepada maksud & tujuannya. maka saya pribadi tak ragu lagi, secara kontextual tujuan mereka ingin menghapus syari'at Islam nan dibawa oleh Nabi nan mulia Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Kedua: Agama-agama nan tersebut di atas, masing-masing meyakini bahwa agama merekalah nan benar, nan lain salah, batil, kufur & seterusnya.
Apakah Yahudi mau mengakui & menyatakan bahwa agama Kristen adalah benar atau sebaliknya?
Apakah mereka semua mau beriman kepada Nabi Muhammad shallalahu 'alaihi wa sailam?
Kalla tsumma kalla (Tidak, sama sekali tidak)
Tim penulisnya terdiri dari orang-orang nan sudah diketahui oleh kaum Muslimin, -khususnya ahli ilmu- kesesatan & penyimpangan mereka dlm memahami, mengamalkan & menda'wahkan Islam walaupun mereka mengatasnamakan Islam.
Nurcholish Madjid, guru besar mereka pernah mengganti kalimat tauhid Laa Ilaaha Illallah (tidak ada 1 pun ilah nan berhak diibadahi dgn benar kecuali Allâh) menjadi: Tidak ada tuhan melainkan Tuhan.
Barangkali sangat tepat & bagus, kalau saya memberikan salah 1 contoh dari murid terbaik sekaligus nan terdungu dari mereka yaitu Ulil Abshar dlm makalahnya menyegarkan kembali pemahaman Islam (”). Sebuah makalah kecil nan berisi kekufuran & kemunafikan nan menjadi ciri khas kaum zindiq. Dalam makalah kecilnya, dia mengatakan:
- Hukum Allah tak ada
- Semua agama sama dlm kebaikan & kebenarannya
- Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai tokoh historis nan harus dikaji dgn kritis, sehingga tak hanya menjadi mitos nan dikagumi saja, tanpa memandang aspek-aspek beliau sebagai manusia nan juga banyak kekurangannya, sekaligus panutan nan harus diikuti (qudwah hasanah)
Kalau tak ada lagi perkataan lain selain nan tersebutkan di atas, maka dgn meminjam ungkapannya, “Dengan tanpa rasa sungkan & kikuk, saya mengatakan . . bahwa, orang ini adalah budak kecilnya kaum zindiq, nan hanya demi meraih kenikmatan duniawi, dia menjual agamanya. “
Dalam makalah kecilnya sering diulang-ulang kalimat fikir, memikirkan, akal, hasil diskusi & seterusnya. nan menunjukan bahwa makalah ini hanyalah akal-akalan & fikir-fikiran kelompok Paramadina dgn akal & jalan fikiran mereka nan sakit & kacau bukan sebagai bahasan ilmiyyah. Akal nan seperti ini tentu selalu bertentangan dgn wahyu al-Qur'an & as-Sunnah atau dgn seluruh ajaran Islam. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjelaskan dlm 2 buah kitab beliau rahimahullah dlm membantah filsafat Yunani yaitu Dar'u Ta'ârudhil Aqli wan Naqli & ar-Raddu 'alal Manthiqiyyin.
Akal ada 2 macam:
Pertama: Akal nan shahih & sharih. yaitu nan sehat & memiliki ketegasan.
Kedua: Akal nan saqim & idhthirâb, yaitu nan sakit & kacau.
Akal nan shahih & sharih tak akan pernah bertentangan dgn wahyu al-Qur'ân & Sunnah. Akal nan seperti ini selalu tunduk & patuh terhadap keputusan wahyu & membenarkannya, tak melawannya, baik keputusan wahyu itu dapat dicernanya atau tidak. Karena mereka lebih mendahulukan wahyu daripada akal-akal mereka, bukan sebaliknya. Akal hanya mereka jadikan sebagai perangkat utk memahami wahyu dgn benar. Karena akal itu memiliki keterbatasan, sempit, dangkal & berbeda-beda antara akal nan 1 dgn nan lainnya. Oleh karena itu, mustahil kalau kita ini menjadikan akal sebagai asas dari wahyu, atau dgn kata lain mendahulukan akal daripada wahyu.
Kalau akal nan kita ini dahulukan, akan ada pertanyaan, “Akal siapakah nan akan kita ini pakai ?” Apakah akal tim penulis buku ini, ataukah akal seorang tukang semir sepatu (misalnya) nan lebih mendahulukan wahyu dari akalnya & berjalan di atas manhaj nan haq ?
Kalau kita ini timbang dgn dalil-dalil akal, maka akal si tukang semir nan kita ini pakai, dgn beberapa pertimbangan & alasan mendasar, diantaranya:
- Dia lebih mendahulukan wahyu daripada akalnya nan sangat terbatas
- Akalnya sehat & memiliki ketegasan. Akal nan sehat & memiliki ketegasan (Shahih & Sharih) selamanya tak akan bertentangan dgn wahyu & dgn apa nan dibawa oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Akal ini selalu menyetujui & membenarkan wahyu, sebagaimana ditegaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah (*4)
Kalau kita ini memilih & memakai akal tim penulis buku nan sesat & menyesatkan ini, maka bisa menimbulkan keruskan pada akal & cara berfikir, pada ilmu, Agama & dunia. Mereka ini layak dijadikan contoh dari jenis akal nan kedua, yaitu akal nan saqim & idhthirâh, (sakit & kacau), akal nan selalu menyelisihi, menetang & melawan wahyu.
- Ketika wahyu menegaskan bahwa Islam satu-satunya agama nan sah disisi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Mereka mengatakan, “Semua agama sah, baik & benar. “
- Ketika wahyu menegaskan bahwa Yahudi, Nashara, Majusi adalah orang-orang kafir. Mereka mengatakan, tak kafir, nan kafir adalah orang nan tak menjalankan agamanya. Surat al-Kâfirûn khusus utk kafir Quraisy.
- Ketika wahyu menegaskan, bahwa perempuan Muslimah tak boleh nikah dgn laki-laki non-Muslim. Mereka mengatakan, “Itu boleh. ” Ayat tadi khusus utk orang-orang kafir zaman itu. Dan begitulah seterusnya.
Mereka berdalil dgn al-Qur'an & hadits
Ada nan mengatakan, “Bukankah mereka telah mengemukakan banyak dalil al-Qur'ân & hadîts?”
Syubhat ini kita ini jawab dengan:
Pertama: Betul, bahkan seluruh sekte nan ada dlm Islam juga melakukan hal nan sama, berdalil dgn al-Qur'an & Hadits. Tidak ada 1 pun sekte nan berani mengatakan kami tak berpegang & berdalil dgn keduanya. Sampai sekte nan mengingkari Hadits sebagai hujjah & hanya berpegang dgn aI-Qur'an saja pun tak sanggup secara mutlak mengatakan kami hanya berpegang dgn al-Qur'an saja. Pada tahun 1983, saya pernah berdialog dgn 2 tokoh inkârus sunnah. Saya bertanya, “Atas dasar apa saudara mengingkari Hadits sebagai hujjah dlm Islam setelah al-Qur'an ?” Mereka menjawab, “Bukankah 'Aisyah Radhiyallahu 'anha pernah menerangkan bahwa akhlak Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah al-Qur'an ?” Saya katakan, “Ya, & bukankah nan saudara bawakan itu Hadits riwayat Imam Muslim ? Mengapa saudara mengingkari Hadits tapi berdalil dgn hadits ?”
Kedua: Mereka menafsirkan al-Qur'an & Hadits sesuai dgn tafsiran mereka, sesuai dgn hawa nafsu & ra'yu (pikiran) mereka. Mereka arahkan tafsirannya semau mereka. Singkat kata, al-Qur' an & Hadits mereka paksakan utk mengikuti kemauan mereka. Salah 1 contohnya, mereka membawakan sebuah hadits shahih riwayat Imam al-Bukhâri & Muslim. Mereka berkata (hlm. 38), “Dalam sebuah hadits terkenal, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda bahwa setiap anak dilahirkan dlm fitrah (kesucian), namun kedua orang tuanyalah nan dapat membuat anak itu menyimpang dari fitrah. . . “
Saya katakan, “Mereka telah memotong atau memenggal hadits itu sehingga maknanya rusak & rancu. Kemudian mereka ganti kalimat nan mereka potong dgn kalimat lain nan semakin membingungkan dlm memahami hadits tersebut sesuai dgn maksud Nabi n dgn benar”.
Kenapa mereka tak melanjutkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam di atas dengan, “. . namun kedua orang tuanyalah nan menjadikannya YAHUDI, NASHARA ATAU MAJUSI. “
Kenapa mereka menyembunyikan bagian terpenting dari hadits di atas ?
Kenapa mereka hilangkan lafazh Yahudi, Nashara & Majusi ?
Kenapa mereka sangat takut sekali diketahui orang bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menegaskan kekafiran Yahudi, Nashara & Majusi ?
Saya kira para pembaca sudah tahu jawabannya Insyâ' Allah. Dan masih banyak hadits nan sangat mengerikan & menakutkan mereka tentang kekafiran Yahudi & Nashara serta tentang segala sesuatu nan sangat tak mereka inginkan diketahui apalagi diyakini kaum Muslimin.
Ketiga: Dalam memahami & menafsirkan al-Qur'an & Hadits mereka tak mengikuti pemahaman & tafsir para Sahabat Radhiyallahu anhum & Tâbi'în. Ini merupakan ciri tafsir ahli bid'ah. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menegaskan, “Barangsiapa nan berpaling dari madzhab Sahabat & Tâbi'in serta tafsir mereka kepada penafsiran nan menyelisihinya, maka dia telah salah bahkan termasuk ahli bid'ah (mubtadi'). Karena para Sahabat & Tâbi'in itu lebih mengetahui tentang tafsir al-Qur'an & makna-maknanya, sebagaimana mereka lebih mengetahui tentang kebenaran nan menjadi tujuan Allah mengutus Rasul-Nya”. [Dinukil Imam Suyuthi dlm al-Itqân fi 'ulûmil Qur'ân, 2/178, bagian ilmu Qur'ân nan ke-78]
Dalam muqaddimah buku Fiqih Lintas Agama, tim penulis (hlm. 1) membawakan 3 perkataan dari 3 Imam mujtahid mutlak yaitu Syafi'i, Imam Abu Hanifah & Ibnu Hazm. Akan tetapi, mereka tak menerangkan dari kitab apa mereka menukilnya agar kita ini dapat memeriksa langsung teks aslinya & keshahihannya?
Oleh karena itu, kalau mereka tak mau dituduh telah berbohong atas nama para imam di atas atau paling tak merubah makna & maksud nan sebenarnya, maka seharusnya menyertakan maraaji'nya (referensinya) Ini nan pertama
Yang kedua
Jika ada nan bertanya, “Apakah maksud & tujuan dari tim penulis mengutip perkataan Imam Syafi'iy rahimahullah, Abu Hanifah rahimahullah & Ibnu Hazm rahimahullah ?”
Jawabnya adalah, Untuk menyatakan bahwa:
1. mereka adalah para mujtahid nan sedang berijtihad.
2. apa nan mereka tulis adalah benar, & merupakan kebenaran nan telah hilang & merekalah mujaddidnya.
3. apa nan telah dikatakan & ditulis oleh para Ulama termasuk ketiga Imam di atas adalah salah, & merupakan kesalahan nan diikuti terus menerus.
Saudaraku, betulkah mereka itu para mujtahid nan kaidah-kaidah & syarat-syaratnya telah dijelaskan oleh para Ulama ?
Saya jawab, “Kalla tsumma kalla (Sama sekali tidak) Ustadz Hartono Ahmad Jaiz bercerita kepada saya pada hari sabtu pagi, bulan Pebruari 2004, di pengajian shahih Bukhâri nan saya pimpin, “Salah seorang dari mereka tak fasih & salah dlm membacakan salah 1 ayat aI-Qur'ân saat dlm perdebatan. Tetapi saya tak ragu & sepakat dgn mereka, kalau mereka itu adalah para mujtahid nan sedang berijtihad -menurut istilah mereka- dlm 1 masalah besar yaitu Menghapus syari'at Robbul 'alamin”
Yang ketiga
Para pembaca, inilah teror nan sesungguhnya
Mereka ini teroris nan sebenarnya. Serangan nan mereka lancarkan adalah sebentuk teror nan canggih & berbahaya pada zaman ini. Jauh lebih berbahaya & merusak daripada teror & penghancuran secara fisik. Mereka ini merusak hati nan pada gilirannya nanti akan menjalarkan kerusakan fisik sebagaimana telah ditegaskan oleh Nabi nan mulia Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Yang keempat
Perkataan para Imam tentang ijtihad & taqlid, salah & benarnya pendapat seorang mujtahid, banyak sekali & sangat masyhur dikalangan ahi ilmu & penuntut ilmu. Intinya mereka mengajak kembali kepada aI-Qur'ân & sunnah menurut pemaham salaf & menyalahkan atau meluruskan perkataan atau pendapat orang nan menyalahi 2 dasar hukum Islam di atas atau menyimpang dari manhaj salaf. Adapun sekte Paramadina berusaha keras mengajak kaum muslimin utk meninggalkan al-Qur'ân & Sunnah & manhaj salaf.
Kemudian mereka mengajak kaum musllmin utk mengikuti manhaj mereka nan sesat & menyesatkan yaitu manhaj bâthiniyyah. Di bawah ini saya bawakan, beberapa contoh agar kita ini mengetahui berdasarkan hujjah nan kuat & benar.
Pertama: Imam Abu Hanifah rahimahullah berkata:
إِذَا صَحَّ الْحَدِيْثُ فَهُوَ مَذْهَبِي
Apabila sebuah hadits telah sah maka itulah madzhabku
لاَ يَحِلُّ ِلأَحَدٍ أَنْ يَأْخُذَ بِقَوْلِنَا مَالَمْ يَعْلَمْ مِنْ أَيْنَ أَخَذْنَاهُ
Tidak halal bagi seseorang mengambil perkataan kami selama dia belum tahu darimana kami mengambilnya
حَرَامٌ عَلَى مَنْ لَمْ يَعْرِفْ دَلِيْلِي أَنْ يُفْتِيَ بِكَلاَمِي
Haram bagi orang nan tak tahu dalilku utk berfatwa dgn pendapatku
فَإِنَّنَا بَشَرٌ نَقُوْلُ الْقَوْلَ الْيَوْمَ وَنَرْجِعُ عَنْهُ غَدًا
Sesungguhnya kami ini manusia biasa, kami menetapkan 1 pendapat pada hari ini & (mungkin) besok kami ruju'
Kedua: Imam Mâlik bin Anas rahimahullah berkata:
إِِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ أُخْطِئُ وَأُصِيْبُ ، فَانظُرُوْا فِي رَأْيِي ؛ فَكُلُّ مَا وَافَقَ الْكِتَابَ وَالسُّنَّةَ فَخُذُوْهُ ، وَكُلُّ مَالَمْ يُوَافِقِ الْكِتَابَ وَالسُّنَّةَ فَاتْرُكُوْهُ
Aku hanya seorang manusia nan bisa salah & benar, maka perhatikanlah pendapatku, setiap nan sesuai dgn al-Qur'ân & Sunnah ambillah, & setiap nan menyalahi al-Qur'ân & Sunnah, tinggalkanlah.
لَيْسَ أَحَدٌ بَعْدَ النَّبِي صلى الله عليه وسلم إِلاَّ وَيُؤْخَذُ مِنْ قَوْلِهِ وَيُتْرَكُ إِلاَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم
Tidak ada seorangpun sesudah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam melainkan perkataannya bisa diambil & ditinggalkan kecuali Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam
Ketiga: Imam asy-Syâfi'i rahimahullah:
إِذَا صَحًّ الْحَدِيْثُ فَهُوَ مَذْهَبِي
Apabila sebuah hadits telah sah maka itulah madzhabku
إِذَا وَجَدْتُمْ فِي كِتَابِي خِلاَفَ سُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَقُوْلُوْا بِسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَدَعُوْا مَا قُلْتُ
Apabila kalian dapati dlm kitabku sesuatu nan menyalahi Sunnah Rasululluh Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka peganglah. Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam & tinggalkanlah perkataanku
أَجْمَعَ الْمُسْلِمُوْنَ عَلَى أَنَّ مَنْ اسْتَبَانَ لَهُ سُنَّةٌ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم لَمْ يَحِلَّ لَهُ أَنْ يَدَعَهَا لِقَوْلِ أَحَدٍ
Kaum Muslimin telah berijma' bahwa orang nan telah jelas baginya Sunnah Rasualullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka tak halal baginya utk meninggalkan Sunnah tersebut karena mengikuti pendapat seseorang
كُلُّ مَسْأَلَةٍ صَحَّ فِيْهَا الْخَبَرُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - عِنْدَ أَهْلِ النَّقْلِ بِخِلاَفِ مَا قُلْتُ ؛ فَأَنَا رَاجِعٌ عَنْهَا فِي حَيَاتِي وَبَعْدَ مَوْتِي
Setiap masalah nan telah sah haditsnya dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menurut pemeriksaan ahli hadits nan menyalahi pendapatku, maka aku ruiu' dari pendapat tersebut dimasa hidupku & sesudah aku mati
Keempat: Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata:
لاَ تُقَلِّدُنِي وَلاَتُقَلِّدْ مَالِكًا وَلاَ الشَّافِعِيَّ وَلاَ الأَوْزَاعِيَ وَلاَ الثَّوْرِي ، وَخُذْ مِنْ حَيْثُ أَخَذُوْا
Janganlah kamu taqlid kepadaku, & janganlah kamu taqlid kepada Mâlik. Syâfi'i, al-Auzâ'i & ats Tsauri Dan ambillah darimana mereka mengambil.
لاَتُقَلِّدْ دِيْنَكَ أَحَدًا مِنْ هَؤُلاَءِ مَا جَاءَ عَنِ النَّبِي صلى الله عليه وسلم وَأَصْحَابِهِ فَخُذْ بِهِ
Jangan kamu taqlidkan agamamu kepada seorangpun juga dari mereka itu. Apa nan datang dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam & para Shahabatnya, maka pegangilah. (*5)
Sekte Paramadina dlm kitab sesat mereka (hlm. 9-12) membawakan perkataan Imam asy- Syâthibi rahimahullah, namun fiqih maqâshid mereka tak ada hubungannya dgn Fiqih maqâshid Syâthibi rahimahullah, bahkan bertentangan. Mereka berkata (hlm. 9), “Diantara Ulama klasik nan sangat menonjol dlm mengembangkan fiqih maqâshid adalah Abu Ishâq asy-Syâthibi (790 H). Beliau menulis sebuah buku amat menarik, yaitu al-Muwâfaqât Fi Ushûlis Syarî'ah (Beberapa konsensus dlm dasar-dasar Syari'at). Buku tersebut bisa dipandang sebagai kerangka metodologis dlm memahami syari'at & bukannya kesimpulan-kesimpulam hukum (istinbâthul ahkâm)”
Saya jawab:
Pertama: Ini bukti ketak tahuan mereka. Mereka tak bisa membedakan antara fiqih dgn ushûl fiqih, mana nan kitab fiqih & mana nan kitab ushul fiqih. Kitab Syâthibi rahimahullah di atas telah dikenal sebagai kitab ushûl fiqih bukan kitab fiqih.
Kedua: Apakah mereka akan tetap berpegang dgn perkataan Syâthibi rahimahullah dgn memuliakan kitabnya al-Muwâfaqât ketika Syâthibi mengatakan:
وَقَدْ وَجَدْنَا وَسَمِعْنَا أَنَّ كَثِيْرًا مِنَ النَّصَارَى وَالْيَهُوْدَ يَعْرِفُوْنَ دِيْنَ الإِسْلاَمِ وَيَعْلَمُوْنَ كَثِيْرًا مِنْ أُصُوْلِهِ وَفُرُوْعِهِ وَلَمْ يَكُنْ ذَلِكَ نَافِعًا لَهُمْ مَعَ البَقَاءِ عَلَى الكُفْرِ بِاتِّفَاقِ أَهْلِ الإِسْلاَمِ
“Dan sesungguh kita ini telah mendapati & mendegar bahwa kebanyakan orang-orang Nashara & Yahudi mengenal agama Islam & mengetahui kebanyakan dari ushul & furu'nya, akan tetapi nan demikian itu tak ada manfa'atnya bagi mereka, selama mereka tetap dlm kekufuran menurut kesepakatan ahlul' Islam”. [al- Muwâfaqât, 1/34].
Perkataan Syâthibi rahimahullah ini laksana petir nan menyambar kemudian membakar & rnenghanguskan mereka. Syâthibi rahimahullah dgn tegas mengatakan bahwa Yahudi & Nashara itu kafir menurut kesepakatan kaum muslimin. Padahal mereka tak mengkafirkan Yahudi & Nashara. Apakah mereka akan merima perkataan Syâthibi rahimahullah ini atau sudah saatnya utk meninggalkan & mencela Syâthibi rahimahullah?
Sekte Paramadina sangat benci sekali dgn perkataan musyrik, murtad & kafir. Mereka. Berkata, “Ada beberapa istilah nan selalu dianggap musuh dlm fiqih klasik, yaitu musyrik, murtad & kafir. Bila khazanah fiqih berpapasan dgn komunitas tersebut, maka sudah barang tentu fiqih akan memberikan kartu merah sebagai peringatan keras dlm menghadapi kalangan tersebut. “
Saya katakan:
Pertama: Istilah musyrik, murtad & kafir berasal dari al-Qur'ân & Hadits atau al-Kitâb & Sunnah bukan dari fiqih. Fiqih hanya mengambil dari al-Qur'ân & hadits. Kemudian fiqih menetapkan apa nan telah dikatakan oleh keduanya. Apakah mereka tak tahu ataukah mereka pura-pura tak tahu ? Kemungkinan nan kedua lebih tepat karena hal ini sudah sama-sama diketahui sampai oleh guru-guru besar mereka dari keturunan orang-orang nan pernah dirubah oleh Allâh menjadi babi & kera. Al Qur'ân & Hadits penuh dgn penjelasan kufur, syirik & murtad. Ataukah mereka masih takut mengatakan dgn tegas bahwa ada beberapa istilah nan selalu dianggap musuh dlm al-Qur'ân.
Inilah sifat kaum munâfiqûn nan selalu tak berani terang-terangan menyatakan apa nan sebenarnya mereka yakini.
Kedua: Perkataan mereka di atas telah membantah seluruh isi al-Qur'ân & Hadits nan dipenuhi penjelasan mengenai kekufuran, syirik & murtad. Demikian juga dgn ijma' & qiyas nan shahih. Imam Syâthibi rahimahullah dgn tegas telah mengatakan ijma' kaum Muslimin tentang kekufuran Yahudi & Nashara.
Ketiga: Perkataan mereka di atas menunjukkan dgn jelas kepada kita ini akan talbîs & penipuan mereka kepada kaum Muslimin dgn mengatakan bahwa lafazh kafir, musyrik & murtad adalah istilah-istilah fiqih?
Keempat: Mereka sangat benci sekali istilah kafir, musyrik & murtad tetapi mereka tak memberikan penjelasan kepada kita ini siapakah sebenarnya orang nan kafir, musyrik & murtad itu ? Inilah nan dimaksud dgn melemparkan perkataan atau penjelasan nan bersifat umum utk sesuatu nan khusus tanpa adanya penjelasan secara detail. Cara seperti inilah nan mereka terapkan di dlm buku nan diagung-agungkan oleh mereka, Fiqih Lintas Agama.
Barangkali inilah nan dapat saya jelaskan kepada kaum Muslimin tentang madrasah orientalis secara umum & Paramadina secara khusus sebagai salan 1 madrasah orientalis atau Yahudi gaya baru nan ada di ditengah kita ini ini. Dan saya kira telah mewakili & cukup bagi orang nan diberi petunjuk oleh Allah Azza wa Jalla. Hanya 1 kalimat dari kita ini umtuk mereka yaitu bahwa mereka telah mengikuti ajaran kaum zindiq.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 04-05/Tahun XIV/1431/2010M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km. 8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-7574821]
Referensi
(*1). Madrasahnya madrasah orientalts, bahkan lebih orientalis dari orientalis itu sendiri.
(*2). Salah 1 contonya dari sekian banyak contoh kesesatan mereka ialah mereka berpeganmg dgn kitab rasan-il ikhwasananush shafaa. Kitah ini telah disusun oleh beberapa orang zindiq ataa dasar filsafat yunani & batiniyyah (kebatinan) nan di dalamnya penuh dgn kekufuran sebagaimana telah ditegaskan Oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah: ” . . . di dalamnya terdapat kekufuran & kebodohan nan sangat banyak sekali. . . ” (Majmu' fatawa lbnu Taimiyyah: jilid 4 hal. 79) Anehnya Nircholis Madjid & kawan – kawannya merasa bangga sekali & bermanhaj dgn manhaj dgn para penulis Rasa-il di atas & mereka telah memuliakannya.
(*3). Lafadz tuhan nan pertama dgn huruf kecil (tuhan), sedangkan nan kedua dgn huruf besar (Tuhan), sebagai pengganti nama Allah.
(*4). Lihat, ar-Raddu ‘alal Manthiqiyyîn (hlm. 260)
(*5). Lihat Sifat Shalat Nabi Shallallahu 'alaihi Wa Sallam, hlm. 45-53 oleh Imam aI-Albâni rahimahullah
sumber: www.almanhaj.or.id penulis Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat tags: Mengalahkan Yahudi, Cara Kerja, Ikhwanul Muslimin, Dalam Islam

Sabtu, 10 Maret 2012

PERMISALAN HIDUP DI DUNIA...

 ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKKATUH...
Seorang mukmin hidup di dunia ibaratnya seperti orang asing atau musafir. Suatu permisalan yang penuh makna dan pesan yang agung. Hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang selayaknya dijadikan pelajaran dan diterapkan oleh seorang mukmin dalam kehidupannya di dunia.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: أَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ بِمَنْكِبَيَّ فَقَالَ: كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ. وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ: إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
Dari Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhu berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memegang kedua pundakku lalu bersabda, "Jadilah engkau hidup di dunia seperti orang asing atau musafir (orang yang bepergian)." Lalu Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhu menyatakan, "Apabila engkau berada di sore hari, maka janganlah menunggu hingga pagi hari. Dan apabila engkau berada di pagi hari maka janganlah menunggu hingga sore hari. Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu. Dan pergunakanlah hidupmu sebelum datang kematianmu." (HR. Al-Bukhariy no.6416)
Para 'ulama menjelaskan hadits ini dengan mengatakan, "Janganlah engkau condong kepada dunia; janganlah engkau menjadikannya sebagai tempat tinggal (untuk selama-lamanya -pent); janganlah terbetik dalam hatimu untuk tinggal lama padanya; dan janganlah engkau terikat dengannya kecuali sebagaimana terikatnya orang asing di negeri keterasingannya (yakni orang asing tidak akan terikat di tempat tersebut kecuali sedikit sekali dari sesuatu yang dia butuhkan �pent.); dan janganlah engkau tersibukkan padanya dengan sesuatu yang orang asing yang ingin pulang ke keluarganya tidak tersibukkan dengannya; dan Allah-lah yang memberi taufiq."

Permisalan Seorang Mukmin di Dunia
Inilah permisalan yang disebutkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan inilah kenyataannya. Karena sesungguhnya seseorang di dunia ibaratnya seorang musafir. Maka dunia bukanlah tempat tinggal yang tetap (selama-lamanya). Bahkan dunia itu sekedar tempat lewat yang cepat berlalunya. Orang yang melewatinya tidak pernah merasa letih baik malam maupun siang hari.
Adapun seorang musafir biasa, kadang-kadang dia singgah di suatu tempat lalu dia bisa beristirahat. Akan tetapi musafir dunia (yakni permisalan orang mukmin di dunia �pent.) tidak pernah singgah, dia terus-menerus dalam keadaan safar (perjalanan). Berarti setiap saat dia telah menempuh suatu jarak dari dunia ini yang mendekatkannya ke negeri akhirat.
Maka bagaimana sangkaanmu terhadap suatu perjalanan yang pelakunya senantiasa berjalan dan terus bergerak, bukankah dia akan sampai ke tempat tujuan dengan cepat? Tentu, dia akan cepat sampai. Karena inilah Allah Ta'ala menyatakan,
كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَا
"Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari." (An-Naazi'aat:46)

Makna Hadits Ini
Berkata Ath-Thibiy, "Kata 'atau' (dalam hadits ini) tidaklah menunjukkan keraguan bahkan menunjukkan pilihan dan kebolehan dan yang paling baiknya adalah bermakna 'bahkan'." Yakni maknanya: "Jadilah engkau hidup di dunia seperti orang asing atau bahkan seperti musafir."
Orang mukmin ketika hidup di dunia, kedudukannya seperti orang asing. Maka hatinya pun tidak akan terikat dengan sesuatu di negeri keterasingannya tersebut. Bahkan hatinya terikat dengan tempat tinggal (negerinya) yang dia akan kembali kepadanya. Dan dia menjadikan tinggalnya di dunia hanya sekedar untuk menunaikan kebutuhannya dan mempersiapkan diri untuk kembali ke negerinya. Inilah keadaan orang yang asing.
Atau bahkan seorang mukmin itu seperti musafir yang tidak pernah menetap di suatu tempat tertentu. Bahkan dia terus-menerus berjalan menuju tempat tinggalnya.
Maka seorang mukmin hidup di dunia ini ibaratnya seperti seorang hamba yang ditugaskan oleh tuannya untuk suatu keperluan ke suatu negeri. Hamba tersebut tentunya ingin bersegera melaksanakan apa yang ditugaskan oleh tuannya lalu kembali ke negerinya. Dan dia tidak akan terikat dengan sesuatu kecuali apa yang ditugaskan oleh tuannya.

Keadaan Orang Asing dan Musafir
Berkata Al-Imam Abul Hasan 'Ali bin Khalaf di dalam Syarh Al-Bukhariy, "Berkata Abu Zinad, "Makna hadits ini adalah anjuran untuk sedikit bergaul dan berkumpul serta zuhud terhadap dunia."
Kemudian Abul Hasan berkata, "Penjelasannya adalah bahwa orang asing biasanya sedikit berkumpul dengan manusia sehingga terasing dari mereka. Karena hampir-hampir dia tidak pernah melewati orang yang dikenalnya dan diakrabinya serta orang-orang yang biasanya berkumpul dengannya. Sehingga dia pun merasa rendah diri dan takut.
Demikian pula dengan seorang musafir. Dia tidak melakukan perjalanan melainkan sekedar kekuatannya. Dan dia pun hanya membawa beban yang ringan agar tidak terbebani untuk menempuh perjalanannya. Dia tidak membawa apa-apa kecuali hanya sekedar bekal dan kendaraan sebatas yang dapat menyampaikannya kepada tujuan.
Hal ini menunjukkan bahwa sikap zuhud terhadap dunia dimaksudkan agar dapat sampai kepada tujuan dan mencegah kegagalan. Seperti halnya seorang musafir. Dia tidak membutuhkan membawa bekal yang banyak kecuali sekedar apa yang bisa menyampaikannya ke tempat tujuan.
Demikian pula halnya dengan seorang mukmin dalam kehidupan di dunia ini. Dia tidak membutuhkan banyak bekal kecuali hanya sekedar bekal untuk mencapai tujuan hidupnya yakni negeri akhirat."
Dia tidak mengambil bagian dari dunia ini kecuali apa-apa yang bisa membantunya untuk taat kepada Allah dan ingat negeri akhirat. Hal inilah yang akan memberikan manfaat kepadanya di akhirat.
Berkata Al-'Izz 'Ila`uddin bin Yahya bin Hubairah, "Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menganjurkan agar kita menyerupai orang asing. Karena orang asing itu apabila memasuki suatu negeri, dia tidak mau bersaing dengan penduduk pribumi. Dan tidak pula berbuat sesuatu yang mengejutkan sehingga orang-orang melihat dia melakukan sesuatu yang berbeda dengan kebiasaan mereka. Misalnya dalam berpakaian. Sehingga dia pun tidak bermusuhan dengan mereka. Tentunya selama dalam batasan syar'i.
Demikian pula halnya dengan seorang musafir. Dia tidak mendirikan rumah dalam perjalanannya. Dan dia menghindari perselisihan dengan manusia karena dia ingat bahwa dia tinggal bersama mereka hanyalah untuk sementara waktu saja.
Maka setiap keadaan orang asing ataupun seorang musafir adalah baik bagi seorang mukmin untuk diterapkan dalam kehidupannya di dunia. Karena dunia bukanlah negerinya, juga karena dunia telah membatasi antara dirinya dengan negerinya yang sebenarnya (yakni negeri akhirat)."
Demikianlah sikap yang harus dimiliki oleh seorang mukmin. Dia tidaklah berlomba-lomba dan bersaing dalam masalah dunia sebagaimana orang asing. Dan juga tidak berniat tinggal seterusnya di dunia sebagaimana seorang musafir.

Jangan Menunda-nunda Amal!
Adapun perkataan Ibnu 'Umar, "Apabila engkau berada di sore hari, maka janganlah menunggu hingga pagi hari, dan apabila engkau berada di pagi hari maka janganlah menunggu hingga sore hari" adalah anjuran beliau agar seorang mukmin senantiasa mempersiapkan diri terhadap datangnya kematian. Sedangkan mempersiapkan datangnya kematian adalah dengan amal shalih. Dan beliau juga menganjurkan agar memendekkan angan-angan.
Maksudnya adalah janganlah menunggu amal-amal yang bisa dikerjakan di malam hari untuk pagi hari. Bahkan bersegeralah beramal. Begitu pula tatkala pagi hari. Janganlah terbetik di dalam hatimu bahwa engkau akan bertemu dengan sore hari sehingga engkau pun akhirkan amal-amal pagimu untuk malam hari.
Ketika engkau berada di waktu sore janganlah mengatakan, "Nanti, masih ada waktu pagi". Betapa banyaknya seseorang yang berada di sore hari tidak menjumpai waktu pagi. Demikian juga ketika engkau berada di waktu pagi janganlah mengatakan, "Nanti, masih ada waktu sore." Karena betapa banyaknya seseorang yang berada di waktu pagi tetapi tidak menjumpai sore hari dikarenakan ajal menjemputnya.
Kalaupun engkau bisa menjumpai waktu pagi atau sore, belum tentu engkau bisa melakukan pekerjaan yang engkau tunda dikarenakan kesibukan menghampirimu atau sakit menimpamu. Hal ini telah diingatkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan sabdanya,
نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
"Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu pada keduanya (yaitu): nikmat sehat dan waktu luang." (HR. Al-Bukhariy dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma)
Ketika datang waktu sakit dia baru merasakan betapa nikmatnya sehat. "Kenapa ketika sehat saya tidak menggunakannya untuk beramal shalih?" Ketika datang waktu sibuknya dia baru sadar betapa nikmatnya waktu luang. "Kenapa ketika punya waktu luang saya tidak menggunakannya untuk melakukan kebaikan?" Penyesalan selalu datang kemudian.
Kemudian beliau radhiyallahu 'anhu juga menyatakan, "Dan pergunakanlah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu" yakni bersegeralah beramal shalih ketika sehat sebelum datangnya masa sakit. Karena seseorang ketika dalam keadaan sehat maka mudah baginya untuk beramal shalih, dikarenakan dia dalam keadaan sehat, dadanya lapang, dan jiwanya dalam keadaan senang. Sedangkan orang yang sakit dadanya sempit dan jiwanya dalam keadaan tidak gembira sehingga tidak mudah baginya untuk beramal.
Hal ini pun sebagai anjuran dari beliau untuk menjaga dan mempergunakan waktu sehat dengan sebaik-baiknya serta beramal dengan sungguh-sungguh padanya. Dikarenakan khawatir dia akan mendapatkan sesuatu yang akan menghalanginya untuk beramal.

Pergunakan Umurmu dengan Sebaik-baiknya!
"Dan pergunakanlah waktu hidupmu sebelum datang kematianmu" yakni bersegeralah pergunakan waktu hidupmu selama engkau masih hidup (untuk beramal shalih) sebelum engkau mati. Sebagai peringatan untuk menjaga dan mempergunakan masa hidup dengan sebaik-baiknya. Karena sesungguhnya seseorang apabila mati maka terputuslah amalnya. Telah shahih hal ini dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di mana beliau bersabda, "Apabila seseorang meninggal dunia maka terputuslah darinya amalnya kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau anak shalih yang mendo'akannya." (HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu)
Demikian juga akan hilanglah angan-angannya dan muncullah penyesalannya yang besar karena keteledorannya dalam menjaga umurnya.
Dan ketahuilah bahwa kelak akan datang kepadanya suatu waktu yang panjang. Yakni tatkala dia berada di bawah tanah di mana dia tidak mampu lagi untuk beramal dan tidak memungkinkan pula baginya untuk berdzikir kepada Allah 'Azza wa Jalla. Maka hendaknya bersegera beramal selagi masih hidup.
Sungguh alangkah luas dan tingginya pengertian hadits ini yang mengandung berbagai macam kebaikan.

Jangan Panjang Angan-angan!
Sebagian 'ulama menyatakan, "Allah Ta'ala mencela panjang angan-angan di dalam firman-Nya,
ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ
"Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong). Maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka)." (Al-Hijr:3)"
'Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu berkata,
اِرْتَحَلَتِ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً وَارْتَحَلَتِ الْآخِرَةُ مُقْبِلَةً، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُوْنَ، فَكُوْنُوْا مِنْ أَبْنَاءِ الْآخِرَةِ وَلاَ تَكُوْنُوْا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلاَ حِسَابٌ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلاَ عَمَلٌ
"Dunia berjalan meninggalkan manusia sedangkan akhirat berjalan menjemput manusia, dan masing-masing memiliki generasi. Maka jadilah kalian generasi akhirat dan janganlah kalian menjadi generasi dunia. Karena hari ini (di dunia) yang ada hanyalah amal dan belum dihisab sedangkan besok (di akhirat) yang ada adalah hisab dan tidak ada lagi amal."
Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membuat garis-garis lalu bersabda, "Ini adalah manusia, ini angan-angannya dan ini adalah ajalnya. Maka tatkala manusia berjalan menuju angan-angannya tiba-tiba sampailah dia ke garis yang lebih dekat dengannya (daripada angan-angannya �pent)." Yakni ajalnya yang melingkupinya. (HR. Al-Bukhariy no.6418)
Inilah peringatan dari beliau shallallahu 'alaihi wa sallam agar memendekkan angan-angan dan merasakan dekatnya ajal dan takut kalau ajal datang kepadanya dengan tiba-tiba. Barangsiapa yang tidak mengetahui ajalnya (dan semua orang tentunya tidak tahu kapan ajalnya datang �pent.) maka dia layak untuk berjaga-jaga akan kedatangannya dan menunggunya karena khawatir jika ajal mendatanginya disaat dia terpedaya dan lengah.
Maka seorang mukmin hendaklah dia senantiasa menjaga dirinya dengan mempergunakan umurnya sebaik-baiknya dan menentang angan-angan maupun hawa nafsunya karena manusia sering terpedaya oleh angan-angannya.
'Abdullah bin 'Umar berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati kami yang sedang memperbaiki gubuk kami. Lalu beliau bertanya, "Apa ini?" Kami menjawab, "Gubuk ini telah rusak/reyot, kami sedang memperbaikinya." Maka beliau pun bersabda, "Tidaklah aku melihat urusan ini (dunia) melainkan lebih cepat dari gubuk ini." (HR. At-Tirmidziy no.2335)
Kita memohon kepada Allah Yang Maha Agung agar mengasihi kita dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang zuhud terhadap dunia, aamiin. Wallaahu A'lam.

Maraaji': Syarh Riyaadhish Shaalihiin 2/193-194, Maktabah Ash-Shafaa, Al-Qawaa'id wa Fawaa`id minal Arba'iin An-Nawawiyyah hal.351, Syarh Al-Arba'iin Hadiitsan An-Nawawiyyah hal.104-107, At-Ta'liiqaat 'alal Arba'iin An-Nawawiyyah hal.107-108.

ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKAATUH...

Kamis, 08 Maret 2012

AWAS! JANGAN DEKATI ZINA!


AWAS! JANGAN DEKATI ZINA!

(وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا)

“Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Israa’: 32)

Penjelasan makna ayat

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا

Dan janganlah kalian mendekati zina.

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang ayat ini: “Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam rangka melarang hamba-hamba-Nya dari perbuatan zina dan larangan mendekatinya, yaitu larangan mendekati sebab-sebab dan pendorong-pendorongnya.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/55)

Asy-Syaikh As-Sa’di rahimahullah menjelaskan tentang ayat ini di dalam tafsirnya, “Larangan mendekati zina lebih mengena ketimbang larangan melakukan perbuatan zina, karena larangan mendekati zina mencakup larangan terhadap semua perkara yang dapat mengantarkan kepada perbuatan tersebut. Barangsiapa yang mendekati daerah larangan, ia dikhawatirkan akan terjerumus kepadanya, terlebih lagi dalam masalah zina yang kebanyakan hawa nafsu sangat kuat dorongannya untuk melakukan zina.” (Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal.457)

إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً

Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji.

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Maksudnya adalah dosa yang sangat besar.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/55)

Asy-Syaikh As-Sa’di berkata, “Allah subhanahu wata’ala menyifati perbuatan ini dan mencelanya karena ia (كَانَ فَاحِشَةً) adalah perbuatan keji.

Maksudnya adalah dosa yang sangat keji ditinjau dari kacamata syariat, akal sehat, dan fitrah manusia yang masih suci. Hal ini dikarenakan (perbuatan zina) mengandung unsur melampaui batas terhadap hak Allah dan melampaui batas terhadap kehormatan wanita, keluarganya dan suaminya. Dan juga pada perbuatan zina mengandung kerusakan moral, tidak jelasnya nasab (keturunan), dan kerusakan-kerusakan yang lainnya yang ditimbulkan oleh perbuatan tersebut.” (Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal.457)

وَسَاءَ سَبِيلًا

dan (perbuatan zina itu adalah) suatu jalan yang buruk.

Al-Imam Ath-Thabari rahimahullah mengatakan, “Dan zina merupakan sejelek-jelek jalan, karena ia adalah jalannya orang-orang yang suka bermaksiat kepada Allah subhanahu wata’ala, dan melanggar perintah-Nya. Maka jadilah ia sejelek-jelek jalan yang menyeret pelakunya kedalam neraka Jahannam.” (Tafsir Ath-Thabari, 17/438)

Asy-Syaikh As-Sa’di rahimahullah menafsirkan lafazh ayat (yang artinya) “suatu jalan yang buruk” dengan perkataannya, “Yaitu jalannya orang-orang yang berani menempuh dosa besar ini.” (Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 457)

Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah menyatakan bahwa Allah subhanahu wata’ala mengabarkan tentang akibat perbuatan tersebut. Bahwasannya perbuatan tersebut adalah sejelek-jelek jalan. Karena yang demikian itu dapat mengantarkan kepada kebinasaan, kehinaan, dan kerendahan di dunia serta mengantarkan kepada adzab dan kehinaan di akhirat. (Lihat Al-Jawab Al- Kafi, hal. 206)

Hal-hal yang mengantarkan kepada perbuatan zina

Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin. Islam menutup rapat-rapat semua celah yang dapat mengantarkan seorang hamba kepada kejelekan dan kebinasaan. Atas dasar ini, disaat Allah subhanahu wata’ala melarang perbuatan zina, maka Allah subhanahu wata’ala melarang semua perantara yang mengantarkan kepada perbuatan tersebut. Disebutkan dalam kaedah fiqih:

(وَسَائِلُ اْلأُمُورِ كَالْمَقَاصِدِ)

Perantara-perantara seperti hukum yang dituju.

Zina adalah perbuatan haram, maka semua perantara/wasilah yang dapat mengantarkan kepada zina juga haram hukumnya. Diantara perkara yang dapat mengatarkan seseorang kepada zina adalah:

1.   Memandang wanita yang tidak halal baginya

Penglihatan adalah nikmat Allah subhanahu wata’ala yang sejatinya disyukuri hamba-hambanya. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya): “Dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (An-Nahl: 78). Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mensyukurinya. Justru digunakan untuk bermaksiat kepada Allah subhanahu wata’ala. Untuk melihat wanita-wanita yang tidak halal baginya. Terlebih di era globalisasi ini dengan segenap kecanggihan teknologi dan informasi, baik dari media cetak maupun elektronik, seperti internet, televisi, handphone, majalah, koran, dan lain sebagainya, yang notabene-nya menyajikan gambar wanita-wanita yang terbuka auratnya. Dengan mudahnya seseorang menikmati gambar-gambar tersebut. Sungguh tak sepantasnya seorang hamba yang beriman kepada Allah subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan hal itu.

Pandangan adalah sebab menuju perbuatan zina. Atas dasar ini, Allah subhanahu wata’ala memerintahkan kepada para hamba-Nya yang beriman untuk menundukkan pandangannya dari hal-hal yang diharamkan. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya): “Katakanlah (wahai nabi), kepada laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka.” (An-Nur: 30-31)

Allah subhanahu wata’ala memerintahkan orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan untuk menundukkan pandangannya dan menjaga kemaluannya. Termasuk menjaga kemaluan adalah menjaganya dari: zina, homosex, lesbian, dan agar tidak tersingkap serta terlihat manusia. (Lihat Adhwa’ Al-Bayan, Al-Imam Asy-Syinqithi 6/126)

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Ini adalah perintah Allah subhanahu wata’ala kepada hamba-hamba-Nya yang beriman agar mereka menundukkan pandangan-pandangan mereka dari apa yang diharamkan. Maka janganlah mereka memandang kecuali kepada apa yang diperbolehkan untuk dipandangnya. Dan agar mereka menjaga pandangannnya dari perkara yang diharamkan. Jika kebetulan pandangannya memandang perkara yang diharamkan tanpa disengaja, maka hendaklah ia segera memalingkan pandangannya. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim dalam Shahihnya dari shahabat Jarir bin Abdullah Al-Bajali radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Aku bertanya kepada baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang pandangan secara tiba-tiba, maka beliau memerintahkanku untuk memalingkan pandanganku.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/399)

Manakala perbuatan zina bermula dari pandangan, Allah subhanahu wata’ala menjadikan perintah menahan pandangan lebih dikedepankan ketimbang menjaga kemaluan. Karena semua kejadian bersumber dari pandangan. Sebagaimana api yang besar bermula dari api yang kecil. Bermula dari pandangan, lalu terbetik di dalam hati, kemudian melangkah, akhirnya terjadilah perbuatan zina. (Lihat Al-Jawab Al- Kafi, hal. 207)

2.    Menyentuh wanita yang bukan mahramnya

Menyentuh wanita yang bukan mahram adalah perkara yang di anggap biasa dan lumrah ditengah masarakat kita. Disadari atau tidak, perbuatan tersebut merupakan pintu setan untuk menjerumuskan anak Adam kepada perbuatan fahisyah (keji), seperti zina. Oleh karena itu, Islam melarang yang demikian itu, bahkan mengancamnya dengan ancaman yang keras. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

(لأَنْ يَطْعَنَ فيِ رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لاَ تَحِلُّ لَهُ)

“Seorang ditusuk kepalanya dengan jarum dari besi adalah lebih baik ketimbang menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Ath-Thabarani, no. 16880, 16881)

Dalam hadits ini terdapat ancaman yang keras bagi orang yang menyentuh wanita yang tidak halal baginya. Hadits tersebut juga sebagai dalil tentang haramnya berjabat tangan dengan wanita (yang tidak halal baginya). Dan sungguh kebanyakan kaum muslimin di zaman ini terjerumus dalam masalah ini. (Lihat Ash-Shahihah, no. 1/395)

Dalam hadits lain dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنْ الزِّنَا مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَاْلأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ )(زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

“Ditetapkan atas anak cucu Adam bagiannya dari zina akan diperoleh hal itu tidak mustahil. Kedua mata zinanya adalah memandang (yang haram). Kedua telinga zinanya adalah mendengarkan (yang haram). Lisan zinanya adalah berbicara (yang haram). Tangan zinanya adalah memegang (yang haram). Kaki zinanya adalah melangkah (kepada yang diharamkan). Sementara hati berkeinginan dan berangan-angan, sedang kemaluan yang membenarkan semua itu atau mendustakannya.” (HR. Muslim no. 2657)

3.    Berkhalwat (berduaan) di tempat sepi

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memperingatkan dalam haditsnya yang agung:

(لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ كَانَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ)

“Tidaklah seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya adalah setan.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad)

Betapa banyak orang yang mengabaikan bimbingan yang mulia ini, akhirnya terjadilah apa yang terjadi. Kita berlindung kepada-Nya dari perbuatan tersebut.

Ber-khalwat (berduaan) dengan wanita yang bukan mahramnya adalah haram. Tidaklah seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita yang bukan mahramnya kecuali ketiganya adalah setan. Apa dugaan anda jika yang ketiganya adalah setan? Dugaan kita keduanya akan dihadapkan kepada fitnah. Termasuk berkhalwat (yang dilarang) adalah berkhalwat dengan sopir. Yakni jika seseorang mempunyai sopir pribadi, sementara dia mempunyai istri atau anak perempuan, tidak boleh baginya membiarkan istri atau anak perempuannya pergi berduaan bersama si sopir, kecuali jika disertai mahramnya. (Lihat Syarah Riyadhus Shalihin Asy-Syaikh Al-’Utsaimin, 6/369)

4. Berpacaran

Berpacaran adalah suatu hal yang lumrah di kalangan muda-mudi sekarang. Padahal, perbuatan tersebut merupakan suatu perangkap setan untuk menjerumuskan anak cucu Adam ke dalam perbuatan zina.

Dalam perbuatan berpacaran itu sendiri sudah mengandung sekian banyak kemaksiatan, seperti memandang, menyentuh, dan berduaan dengan wanita yang bukan mahramnya, yang notabene merupakan zina mata, lisan, hati, pendengaran, tangan, dan kaki.

Itulah diantara hal-hal yang dapat mengantarkan anak cucu Adam kepada perbuatan zina. Barangsiapa menjaganya, selamatlah agamanya, insya Allah. Sebaliknya, barangsiapa lalai dan menuruti hawa nafsunya, kebinasaanlah baginya. Kita berlindung kepada Allah I dari kejelekan diri-diri kita. Amin.

Kerusakan yang disebabkan perbuatan zina

Kerusakan yang ditimbulkan oleh perbuatan zina adalah termasuk kerusakan yang sangat berat. Diantaranya adalah merusak tatanan masyarakat, baik dalam hal nasab (keturunan) maupun penjagaan kehormatan, dan menyebabkan permusuhan diantara sesama manusia.

Al Imam Ahmad rahimahullah berkata: “Aku tidak mengetahui dosa besar apa lagi yang lebih besar setelah membunuh jiwa selain dari pada dosa zina.” Kemudian beliau v menyebutkan ayat ke-68 sampai ayat ke-70 dari surat Al Furqan. (Lihat Al-Jawab Al-Kafi, hal 207)

Nasehat untuk kaum muslimin

Para pembaca yang kami muliakan, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati seorang hamba, itu semua akan dimintai pertanggungjawaban di hari kiamat kelak. Yang pada hari itu anggota badan seorang hamba; tangan, kaki, dan kulit akan menjadi saksi atas apa yang telah mereka perbuat. Manusia adalah tempat kesalahan dan dosa. Semua anak cucu Adam pernah berbuat kesalahan. Sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang paling cepat bertaubat.

Tolak ukur kebaikan seorang hamba bukanlah terletak pada pernah atau tidaknya dia berbuat kemaksiatan. Akan tetapi yang menjadi tolak ukur adalah orang yang segera bertaubat manakala berbuat kemaksiatan, serta tidak terus menerus berada dalam kubangan kemaksiatan.

Segeralah bertaubat, wahai hamba-hamba Allah, sebelum ajal menjemputmu! Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya): “Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera. Maka mereka Itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan yang hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, barulah ia mengatakan: “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang.” dan tidak pula diterima taubat orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.” (An-Nisaa’: 17-18)

Kamis, 01 Maret 2012

Kewajiban Menuntut Ilmu...

Menuntut Ilmu merupakan kewajiban umat islam seluruhnya baik yang laki maupun yang perempuan.sebagaimanan telah di sabdakan oleh Rasulullah SAW bahwa :"Menuntut Ilmu adalah kewajiban bagi muslim laki2 dan muslimat perempuan ".sudah jelas bukan menutut ilmu merupakan salah satu kewajiban kita.

Rabu, 22 Februari 2012

Visi Dan Misi SMK N 21 Jakarta Pusat

Visi Dan Misi SMK N 21 Jakarta Pusat.

Visi SMK N 21 Jakarta :
"Menjadikan tamatan SMK N 21 Jakarta yang beriman dan bertaqwa,unggul dalam prestasi,serta mampu bersaing secara Nasional Maupun Global ".
Misi SMK N 21 Jakarta :
1. Meningkatkan kualitas pembinaan siswa dalam mewujudkan iman,taqwa,dan berbudaya lingkungan.
2. Meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
3. Meningakatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan.
4. Meningakatkan kualitan dan kuantitas sarana dan prasarana.
5. Memberdayakan Unit produksi,Komite sekolah dan Stakeholder lainnya.

Senin, 20 Februari 2012

KEMATIAN...

Sudah di jelaskan dalam Kitab Suci Al-Qur'an bahwa : setiap yang bernyawa pasti akan mati..
Allah menjelaskan kepada kita bahwa setiap yang bernyawa pasti akan menemui kematian.kematian merupakan kepergian makhluk yang bernyawa itu sendiri dari muka bumi ini,menuju ke alam selanjutnya yakni alam barzah.makanya itu kematian identik juga dengan yang namanya Kiamat Yakni Kiamat Sugro atau Kiamat Kecil.Adapun makhluk yang bernyawa yang dijelaskan oleh Allah adalah seperti kita manusia,hewan,tumbuh2han ,dll.KEMATIAN pasti datang sesuai waktu yang telah ditentukan oleh Allah pada setiap makhluknya.Kita tidak bisa memajukan bahkan memundurkannya.

Jika kita tahu kematian sudah pasti datang ,dan tidak diragukan lagi kedatangannya,maka kita sebagai makhuk hidup yang di ciptakan ALLAH yang akan merasakan yang namanya kematian harus menyiapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk menuju ke akhirat.Kita harus memperhatikan amal kita dan ibadah kita yang kita lakukan selama di Dunia ini.Karna semua yang kita lakuakan di dunia ini akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah di akhirat.

Duhai Para Pembaca Budiman...
Dunia ini indah ,tpi kita akan meninggalkannya.Karna keindahan dunia hanyalah keindahan belaka,Adapun dunia yang lebih kekal abadi adlah dunia Akhirat yang akan kita menuju kesana.

Selamat menjalankan hidup demi menuju kampung akhirat yang lebih baik...

KISAH KEONG

cerita hikmah "KEONG"
Seekor keong muda tampak memperhatikan kegiatan satwa di kelilingnya. Ada burung-burung yang mampu terbang tinggi. Sejumlah kelinci yang asyik berlari-larian di rerumputan hijau, melompat kesana dan kemari. Ikan-ikan yang begitu menikmati sejuknya alam air danau yang begitu luas.

“Aih asyiknya mereka,” ucap sang keong menampakkan kekaguman.

Saat itu juga, sang keong muda menyadari sesuatu dari dirinya yang dirasa begitu banyak kekurangan. Ia tak bisa terbang seperti burung. Tak bisa berjalan cepat, apalagi berlari dan melompat, seperti kelinci. Dan tak bisa berenang seperti ikan-ikan.

“Andai aku seperti mereka…,” gumam sang keong memperlihatkan penyesalan diri.

Bayangan wajah-wajah ceria para hewan di sekitarnya kian membuat dirinya merasa terpuruk. “Tuhan tidak adil!” ucapnya kemudian.

Di luar kesadaran sang keong muda, seekor keong tua menghampiri. “Jangan berpikir picik tentang keadilan Tuhan, anakku!” ucapnya bijaksana.

“Berbaik sangkalah kepada Yang Maha Bijaksana, suatu saat, kau akan tahu di balik rahasia ciptaan-Nya…,” sambung sang keong tua sambil berlalu meninggalkan sang keong muda yang masih kebingungan.

Belum lagi kebingungan itu hilang, si keong muda dikejutkan dengan suara pekikan tiga ekor burung elang yang meliuk-liuk di udara. Ketiganya pun menukik ke arahnya, ikan, dan kelinci.

Spontan, tubuh sang keong menyusut dan langsung tertutup rumahnya yang begitu keras. Burung elang yang gagal memangsanya pun terbang meninggalkan diri sang keong yang mulai mengintip ke arah ikan dan kelinci.

Begitu miris, seekor ikan dan kelinci sudah berada dalam genggaman kaki dua ekor elang yang langsung terbang membawa mangsanya ke arah ketinggian.

Saat itulah, ia tersadar sesuatu. “Ah benar apa yang dikatakan pak keong tadi. Begitu banyak rahasia di balik keadilan Yang Maha Pencipta,” ucapnya membatin.

**

Salah satu kelemahan kita adalah ketidakmampuan menangkap rahasia keunggulan diri yang telah disediakan oleh Yang Maha Bijaksana. Paradigma berpikir negatif kian menjerumuskan kita kepada sebuah gugatan tentang keadilan Tuhan.

Perhatikanlah, dan bukalah tempurung kepicikan diri yang telah mengungkung kita dalam kegelapan cara berpikir dan bertindak. Berusaha dan bersyukurlah, suatu saat, akan kita temukan begitu banyak anugerah Allah dalam diri kita yang tersekat oleh cara kita melihat diri kita sendiri.

Minggu, 19 Februari 2012

MARS SMK N 21 JAKARTA...

SMK 21
SMK 21
KITA JUNJUNG SAMA2
ALMAMATER SMK
SMK 21

21 PILIHAN KAMI
KAMI CINTA 21
DULU JADI IMPIAN
SKARANG MENJADI NYATA
CINTAKU SEMAKIN MENDALAM

SMK N 21 JAKARTA (PHOTOS)

LAPANGAN SMK N 21 JAKARTA
KREASI DGN KERAK TELOR
MUSHOLLA BAITUL 'ILMI (SMK N 21 JAKARTA)
PUDAS